Nara Sumber : https://medan.tribunnews.com/amp/2019/10/09/film-ajari-aku-islam-akan-tayang-di-indonesia-dan-malaysia
Film Ajari Aku Islam ditargetkan akan tayang di dua negera yaitu di Indonesia dan juga di Malaysia.
Film religi yang diproduksi Jaymes Riyanto tersebut sengaja dilakukan untuk sekaligus memperkenalkan Kota Medan di negara tetangga seperti di Malaysia.
“Film Ajari Aku Islam ini akan tayang serentak di dua negara tersebut yaitu pada tanggal 17 Oktober mendatang,” ujar Jaymes kepada Tribun, Rabu (9/10/2019).
Ia menjelaskan, memilih Malaysia karena merasa film yang dibintangi Roger Danuarta dan Cut Meyriska tersebut cocok untuk diputar di sana.
“Di film inikan kita juga bercerita tentang suku dan agama serta kebudayaan yang kalau bisa dibilang cukup sama dengan yang ada di Malaysia dan hal tersebut kemudian menjadi alasan untuk memilih Malaysia,” jelasnya.
Ia menerangkan, selain itu, beberapa film Indonesia juga cukup sukses dan cukup mendapatkan apresiasi dari warga Malaysia dan hal tersebut juga yang membuatnya optimis memasarkan film tersebut ke Malaysia.
“Film Ajari Aku Islam adalah film bertema islami yang dibintangi Rogers Danuarta dan Cut Meryska tersebut dan mengambil lokasi syuting 50 persen di Kota Medan,” terangnya
Ia mengungkapkan, di film tersebut akan menceritakan bagaimana walaupun berbeda seperti berbeda agama dan etnis tetapi tetap satu yaitu rakyat Indonesia.
“Saya berharap semua perbedaan, cela-cela atau gap, perpecahan, ujaran kebencian dan lainnya bisa dihilangkan,” ungkapnya.
Ia menuturkan, memilih beberapa pemain seperti Roger dan Cut Meyriska juga sebagai bentuk perwakilan perbedaan yang ada di Indonesia.
“Dari para pemain tersebut kita sudah bisa melihat bahwa walaupun berbeda tetapi tetap bisa saling menyayangi dan mengasihi,” tuturnya.
Ia menyebutkan, walau mengangkat film yang bercerita tentang Islam, namun tidak ada kesulitan yang didapatkan selama proses syuting.
“Tantangannya selama syuting cukup baik karena dibantu banyak orang. Secara tekniks semua berjalan lancar,” ungkapnya.
Ia mengatakan, total proses pembuatannya sekitar 5 bulan dengan lokais 50 persen di Medan dan sisanya di Jakarta dan Tanggerang.
“Untuk kendala selama syuting yaitu lebih ke kendala teknis, apalagi ini film pertama saya namun saya tetap optimis bisa menyuguhkan film yang layak ditonton semua orang,” katanya. (Pra/tribun-medan.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar